Makassar- Kepala Bagian Administrasi Pimpinan Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nurlaela didampingi Kasubag Umum dan Kepegawaian Elmarhama Mahmud, Kasubag TU Pimpinan Zulkifli Hafid dan Kasubag Protokol Muhammad Apriady menghadiri Forum Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah dan Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Kabupaten se- Provinsi Sulawesi Barat tahun 2024, di Hotel Novotel Makassar, 14- 15 Februari 2024.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris dan dihadiri para Asisten, para Sekda Kabupaten se Sulawesi Barat, Pimpinan OPD terkait.
Kegiatan koordinasi ini menghadirkan akademisi dari Unhas dan seluruh Bappeda se-Sulbar.
“Hari ini baru sudah dibuka Forum Koordinasi Bapperida Sulbar dihadiri Kepala Bappeda Kabupaten, dan pihak terkait dengan penilitian. Dilibatkan juga akademisi Unhas yakni dua profesor dan satu doktor,” kata Idris.
Tujuan kegiatan ini, lanjut Idris, Pemprov Sulbar ingin membangun konsolidasi bidang perencanaan.
“Kita juga ingin menyamakan persepsi bagaimana merancang pembangunan lebih baik demi kemajuan Sulbar,” tambahnya.
Termasuk juga melakukan penilaian oleh Bapperida yang memiliki kualifikasi perencenaan terbaik dan itu difasilitasi satu tim untuk membuat nilai kualifikasi sebaik-baiknya.
Senada dengan itu, Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arief Fakrulloh dalam sambutannya saat menutup Forum Koordinasi Bapperida, menyampaikan hari ini kita melaksanakan rapat bersama Kepala OPD, Sekda dan Kepala OPD kabupaten dimana tujuannya untuk melakukan kordinasi pemerintahan agar pembangunan se-Sulbar bisa tepat sasaran, sehingga bisa menyelesaikan berbagai persoalan di daerah masing-masing dan terus berkembang,” kata Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan.
Lebih lanjut dikatakan, dalam forum, juga membahas, baik itu yang akan terjadi maupun yang sudah terjadi.
Dengan demikian, masalah-masalah yang sudah diprediksi seperti stunting, anak tidak sekolah, inflasi, perkawinan anak, kemudian wilayah belum terbuka aksesnya, hingga jembatan masih kurang bisa diintervensi.
“Inilah kita selesaikan melalui rancangan APBD 2025 dan bertahap ke APBD 2026, 2027,2028. Jadi perencanaan lima tahun tepat sasaran,” bebernya.